, Singapore
528 views

Bagaimana GIA melindungi pelaku UKM dari ancaman siber?

Hanya 17% UKM yang terlindungi dari ancaman siber.

Sekitar 99% dari 560.000 bisnis yang  terdaftar di Singapura dikategorikan dalam usaha kecil dan menengah (UKM). Dari UKM ini, hanya 17% yang diasuransikan terhadap serangan ransomware. Itu berarti hanya sekitar 94.000 UKM yang siap menghadapi ancaman siber, risiko terbesar bagi bisnis di era digital ini, seperti yang diperingatkan oleh General Insurance Association of Singapore (GIA).

Dalam sebuah wawancara dengan Insurance Asia, President GIA Ronak Shah mengatakan kurangnya kesadaran di kalangan UKM adalah alasan utama yang membuat mereka tidak dapat melindungi diri mereka secara memadai.

“Mereka tidak tahu seberapa parah dampaknya saat ada kejahatan siber terjadi, berapa biaya yang harus mereka keluarkan. Berapa banyak data yang akan hilang? Apakah mereka akan kehilangan akses ke klien mereka? Apakah bisnis mereka akan tutup?,” kata Ronak menjelaskan.

Klaim Ronak didukung oleh QBE Singapura melaporkan bahwa  hanya 45% UKM yang mengetahui asuransi siber. Tetapi apa yang lazim di sebagian besar organisasi di Singapura adalah mereka percaya diri serangan siber tidak akan terjadi pada mereka

BACA LEBIH LANJUT: Longer life is a potential financial nightmare for Singaporeans

“62% UKM telah mengindikasikan mereka akan memprioritaskan hal-hal lain, daripada terlindungi oleh asuransi,” kata Ronak.

Cyber hygiene

GIA telah tiada henti dalam mempromosikan dan mengadvokasi kolaborasi publik, swasta, dan lintas sektor yang lebih besar. Melalui promosi dan advokasi ini, pemahaman yang lebih komprehensif tentang risiko siber di seluruh industri akan dibangun, dengan tujuan utama memberikan proposisi siber yang berharga untuk melindungi bisnis yang rentan.

Yang diinginkan Ronak adalah asuransi siber diberlakukan wajib di Singapura.

“Tidak berbeda ketika Anda mengendarai mobil, Anda harus memiliki asuransi kendaraan. Jika Anda menggunakan komputer dan Anda terhubung ke internet, yang hampir dimiliki semua orang, maka kebutuhan akan asuransi siber menjadi sangat besar,” katanya.

“Cyber hygiene, atau memiliki pendekatan yang tepat terhadap keamanan siber, harus menjadi prioritas utama bagi UKM. Kemudian mereka dapat memperkuatnya dengan penggunaan asuransi. Di sinilah asuransi siber berperan,” kata dia menjelaskan.

Rencana keseluruhan GIA

Selain fokus mendorong kesadaran asuransi siber, Ronak yang memimpin GIA pada awal 2022 juga akan mendorong peningkatan budaya dan standar perilaku di industri asuransi.

Insurance Culture and Conduct Steering Committee Singapura menerbitkan tiga makalah pada 2022 yang memberikan pedoman praktik terbaik dan inisiatif yang direkomendasikan bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem asuransi untuk meningkatkan budaya dan standar perilaku perusahaan asuransi, perantara, karyawan, dan ekosistem asuransi.

Ronak mengatakan makalah keempat untuk perantara asuransi umum sudah dalam proses dan diharapkan terbit pada akhir tahun.

“Sektor ini juga akan bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk menerapkan peningkatan cakupan asuransi kesehatan untuk izin kerja, dan untuk pemegang S-pass. Peningkatan ini akan berusaha meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja asing di Singapura. Kami juga bermitra erat dengan kementerian, memastikan implementasi model asuransi kesehatan yang disempurnakan dan bertujuan meluncurkannya menjelang akhir 2022,” kata Ronak.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.

AM Best: PT Asuransi Tugu Pratama mempertahankan kinerja operasional yang kuat

Perusahaan asuransi Indonesia ini diperkirakan akan memiliki underwriting yang volatile dalam jangka pendek hingga menengah.

Memimpin dan tertinggal: perjalanan AI yang penuh konflik di asuransi Asia Pasifik pada 2024

Meskipun investasi AI mencapai 23,93% dari total pasar, 41% perusahaan di Asia Pasifik masih bergantung pada teknologi yang ketinggalan zaman, menghambat efisiensi dan skalabilitas.

Manulife Investment, mitra Indonesia untuk pembangunan infrastruktur

Terdapat permintaan yang meningkat untuk properti logistik karena pasar e-commerce Indonesia tumbuh dengan cepat.

Asuransi melonjak berkat lonjakan wisatawan Hong Kong

CEO Jim Qin dari Zurich Insurance menyatakan tren liburan yang panjang pada warga Hong Kong di 2023, meningkatkan penjualan asuransi perjalanan.