, APAC
721 view s
/Kindel Media from Pexels

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Perusahaan asuransi menghadapi tekanan yang meningkat untuk meningkatkan penawaran di tengah harapan yang semakin tinggi dan pergeseran sosial-ekonomi, ditambah dengan populasi kaya yang semakin bertambah. Persyaratan yurisdiksional bervariasi untuk perusahaan asuransi asing yang mendirikan cabang, dengan beberapa kawasan hanya mengizinkan entitas yang diinkorporasi secara lokal.

Bagi Chief Executive Officer MSIG Asia Clemens Philippi, perubahan regulasi adalah tantangan dan peluang, sehingga menghadapinya dengan sikap proaktif merupakan jawaban. Kepada Insurance Asia, Philippi menjelaskan inisiatif strategis perusahaan yang bertujuan memperkuat pertumbuhan dan menyesuaikan diri dengan pergeseran pasar, serta menjelaskan mengapa persetujuan regulasi mungkin diperlukan dalam menghadapi perubahan di rezim pengendalian investasi asing secara langsung, termasuk untuk pemegang saham dan manajemen.

Dia juga menguraikan rencana untuk pertumbuhan organik dan anorganik, terutama dalam mengembangkan produk asuransi berukuran kecil dan mengeksplorasi potensi merger. Melihat proyeksi pertumbuhan single-digit yang tinggi, bos MSIG Asia itu mengatakan masih ada petunjuk pada potensi lonjakan signifikan dengan peluang yang muncul.

Wawasannya memberikan gambaran tentang pendekatan dinamis MSIG Asia dalam menavigasi lanskap yang terus berkembang sambil tetap setia pada visi jangka panjangnya tentang keberlanjutan dan dampak sosial. Dengan perpaduan inovasi, kemitraan strategis, dan fokus yang kuat pada tujuan, MSIG Asia menetapkan arah untuk pertumbuhan dan ketahanan yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian.

Berikut adalah kutipan dari wawancaranya dengan Insurance Asia.

Apa strategi baru yang perusahaan Anda terapkan di 2024 untuk tetap kompetitif dan mengatasi perubahan kebutuhan nasabah? Bagaimana ini berbeda dari pendekatan sebelumnya?

Meskipun perubahan regulasi menimbulkan tantangan bagi industri, MSIG Asia melihati ini sebagai sebuah kesempatan. Peningkatan persyaratan modal minimum di beberapa negara dan tekanan pasar lainnya, dari regulator atau lingkungan, akan menyebabkan konsolidasi. Ini merupakan tantangan bagi sebagian besar pemain, tetapi kami melihatnya sebagai kesempatan dalam hal pertumbuhan organik dan anorganik.

MSIG Asia berharap, di sisi organik, untuk terus melakukan pengembangan produk. Jadi, dalam beberapa tahun terakhir, kami telah berinvestasi dalam produk-produk baru, yaitu produk berukuran kecil agar mudah didistribusikan  mitra platform dalam menawarkan mikro-asuransi. Selain itu, untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan mikro-UKM di ranah siber, kami menawarkan banyak produk lainnya. Di sisi anorganik, tren konsolidasi mungkin akan dipicu melalui perubahan regulasi, lingkungan dengan tingkat suku bunga tinggi atau tekanan reasuransi. Kami telah membentuk tim di kantor manajemen regional untuk mempelajari potensi di pasar.

Bagaimana inisiatif-inisiatif ini akan mendorong pertumbuhan MSIG Asia untuk tahun ini?

Kami adalah perusahaan Jepang. Hal baik dari perusahaan Jepang adalah keberlanjutan dan fokus pada pertumbuhan jangka panjang. Kami telah menulis dan menyetujui dengan kantor pusat kami rencana pertumbuhan 10 tahun yang memperkirakan pertumbuhan aspirasional yang signifikan di bidang-bidang seperti mobilitas, kesehatan, dan energi terbarukan.

Bagaimana MSIG Asia menangani manajemen risiko dan mitigasi, terutama dengan risiko-risiko baru yang muncul, dan bagaimana hal ini berubah dari waktu ke waktu?

Tidak akan ada perubahan besar dalam strategi MSIG Asia dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam dua hingga tiga tahun terakhir saya menjadi kepala di kawasan, kami telah kembali ke strategi berbasis Jepang kami yaitu untuk berpikir jangka panjang dan memprioritaskan keberlanjutan. Berdasarkan itu, manajemen risiko sangat penting bagi kami.

Kami telah banyak berinvestasi dalam sumber daya. Ketika saya datang ke sini, saya dengan senang hati menemukan bahwa kami memiliki tim manajemen risiko yang sangat kuat di semua negara tetapi juga di tingkat regional. Tim tersebut fokus pada pendekatan tradisional terhadap manajemen risiko. Dengan demikian, menetapkan besaran risiko, melihat manajemen modal, memastikan bahwa kami, tentu saja memiliki solvabilitas setiap saat; melihat skenario stres; melakukan pemetaan risiko setiap kuartal; identifikasi risiko; dan kemudian bekerja pada mitigasi risiko dengan semua negara.

Ini adalah sesuatu yang dilakukan secara lokal dan kemudian ditingkatkan ke komite risiko regional. Kami kemudian mendiskusikan dan memberikan masukan kepada seluruh kantor kami di setiap negara dan kemudian mencoba untuk membuat perubahan di sana. Keunggulan tim tersebut telah membantu saya dalam dua hingga tiga tahun terakhir untuk mengatakan bahwa kami dapat melampaui peran defensif kami dan menjadi jauh lebih ofensif.

Di sisi produk yang lebih tradisional, kami adalah pemain besar di semua pasar untuk asuransi kendaraan bermotor, dan tim manajemen risiko kami sangat terlibat dalam menilai risiko dan peluang serta mengarahkan portofolio bersama aktuaris.

Di antara risk bubble itu adalah topik mengenai generatif AI. Apa risikonya jika diabaikan? Dan bagaimana jika MSIG tidak berada di garis depan?

Terkait inovasi digital, kami telah membentuk tim ahli di Singapura, yang membantu semua negara kami memahami generatif AI dan bagaimana kami dapat menggunakannya di front line dan back end. Pertanyaan penting yang diajukan oleh tim manajemen risiko kami adalah: 'Apa risiko jika tidak segera mengadopsi generatif AI?' Tetapi pada saat yang sama, 'Apa risiko jika mengadopsinya dengan cara yang salah?' Ini adalah pertanyaan yang kami bahas secara intensif di komite manajemen risiko lokal dan regional.

Dapatkah Anda membahas kemitraan atau kolaborasi  yang perusahaan jalin tahun ini? Bagaimana Anda melihat aliansi-aliansi ini berkontribusi pada kesuksesan keseluruhan bisnis Anda?

Ini adalah kelanjutan dari apa yang kami lakukan selama beberapa tahun terakhir, dan kami telah meningkatkan kemitraan tradisional dan kemitraan ekosistem secara khusus.

Di kawasan kami, ada penyedia layanan keuangan konsumen non-bank yang sangat sukses, yang melayani kelas menengah yang sedang berkembang. Dengan perusahaan-perusahaan ini, kami telah menciptakan produk asuransi berukuran kecil yang disesuaikan untuk barang-barang konsumen yang dibeli. Pada saat penjualan, ketika perusahaan keuangan menawarkan pinjaman untuk barang tersebut, nasabah juga ditawari asuransi MSIG untuk melindungi aset baru tersebut.

Untuk bancassurance tradisional, kami menandatangani kemitraan 15 tahun dengan HSBC Singapore tahun lalu yang memungkinkan distribusi solusi asuransi komersial dan pribadi MSIG kepada klien HSBC di Singapura.

Kembali ke produk berukuran kecil, kami akan mendorong kemitraan dengan maskapai penerbangan dan agen perjalanan online. Di Thailand, misalnya, kami bangga telah menduduki posisi nomor 1 di pasar asuransi perjalanan. Begitu juga, di Australia dan Singapura, kami telah tumbuh secara signifikan dalam segmen pasca-pandemi yang berkembang ini.

Prioritas utama bagi kami adalah melindungi pemegang polis konsumen dan komersial dari kerugian siber. Kami sudah memiliki tim underwriting yang berpengalaman, dan kami perlu membentuk kemitraan dengan perusahaan fintech untuk manajemen risiko dan distribusi.

Topik terakhir yang mendesak adalah krisis perubahan iklim. Di MSIG dan industri secara keseluruhan, kami bisa fokus pada dua area. Pertama, di sisi investasi, kami mengarahkan investasi kami ke aset berkarbon rendah. Kedua, kami secara aktif menjalin hubungan dengan NGO, komunitas, dan startup untuk mendukung pemegang polis kami dalam memahami emisi karbon mereka dan menguranginya dari waktu ke waktu.

Terakhir, bisakah Anda berbagi pengalaman Anda sebagai pemimpin perusahaan asuransi?

Saya pikir ini adalah waktu terbaik untuk menjadi CEO di perusahaan asuransi. Pada awal tahun, kami melakukan serangkaian pertemuan besar di seluruh kawasan untuk melibatkan staf kami. Pada setiap kesempatan, pesan saya jelas: di antara semua instrumen keuangan, asuransi menawarkan produk yang paling bermakna.

Mengapa? Karena asuransi menciptakan sebuah komunitas. Anggota komunitas kami, para pemegang polis, siap untuk saling mendukung terutama mereka yang terkena dampak dari sebuah kejadian risiko melalui premi mereka. Saya pikir sangat penting bagi kami sebagai praktisi asuransi untuk hadir dan berbicara dengan masyarakat tentang tujuan asuransi. Ini sangat menarik bagi generasi muda, terutama GenZ dan Milenial. Ini akan memungkinkan kami merekrut dan mempertahankan talenta besar di masa depan.

Di MSIG Asia, saya ingin memberi semangat kepada karyawan kami dengan pesan ini. Kami sedang meningkatkan keterampilan rekan-rekan kami dan menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi untuk menghadapi semua tantangan sebagai satu tim di pasar kami yang beragam.

Dengan adanya kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) yang baru-baru ini terjadi, industri kami memiliki peran penting dalam membuat masyarakat lebih stabil dan seimbang serta berkontribusi pada perkembangan ekonomi.

Oleh karena itu, dengan semua yang telah disampaikan, saya menikmati setiap hari sebagai CEO MSIG Asia dengan bekerja bersama rekan-rekan saya.

 

*Note: This article has been updated on 12 April to correct certain factual inaccuracies in the quotes originally provided by the interviewee. These changes were made by the source to enforce clarity from their interview.

Follow the link for more news on

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.