, Singapore
1067 views
/maxbelchenko from Envato

Demam K-pop mendorong permintaan asuransi perjalanan per jam dari Income Insurance

Perusahaan asuransi Singapura ini menargetkan wisatawan yang gemar menghadiri konser secara spontan.

Income Insurance mengandalkan generasi Milenial dan Gen Z yang tergila-gila pada K-pop untuk mendorong permintaan terhadap paket asuransi perjalanan per jamnya, yang kini telah diperluas ke lebih dari selusin destinasi tambahan di Asia, termasuk Korea Selatan.

Banyak anak muda Singapura, terutama penggemar K-pop, semakin sering bepergian ke luar negeri untuk menonton konser. Ini menjadi tren yang ingin dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi tersebut, kata Annie Chua, vice president dan head Key Account Management Income Insurance, kepada Insurance Asia.

Income Insurance melihat  semakin banyak wisatawan dari kelompok usia ini yang memesan perjalanan hanya beberapa hari sebelum keberangkatan. Ini yang membuat mereka yakin produk mereka, polis FlexiTravel Plus dapat menjadi produk yang tepat bagi segmen ini.

“Ada tren yang semakin meningkat dalam perjalanan spontan dan pemesanan di menit-menit terakhir. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menghadirkan produk asuransi perjalanan yang fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan perilaku baru ini,” kata Chua melalui Zoom.

Perusahaan asuransi ini memilih destinasi yang baru ini karena populer di kalangan warga Singapura untuk liburan singkat, seperti konser. Produk ini akan menggantikan FlexiTravel Hourly Insurance, asuransi perjalanan per jam pertama di Singapura yang diluncurkan pada 2022 dan sebelumnya terbatas hanya untuk perjalanan ke Malaysia serta Bintan dan Batam di Indonesia.

Kini, paket asuransi ini mencakup Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, Australia, Cina, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Makau, Selandia Baru, Sri Lanka, Taiwan, dan seluruh wilayah Indonesia.

"Kami melihat bahwa banyak orang, terutama Milenial dan Gen Z, yang melakukan perjalanan singkat di akhir pekan bahkan tidak membeli asuransi perjalanan," kata Chua.

Income Insurance ingin mengubah kebiasaan tersebut dengan memungkinkan nasabah membeli perlindungan dalam blok enam jam mulai dari $1,35 (S$1,80), dengan tambahan per jam seharga $0,22 (S$0,30), dan batas harian sebesar $2,25 (S$3). Perjalanan tiga hari ke Thailand, misalnya, akan menelan biaya hingga $6,74 (S$9) untuk perlindungan penuh.

Industri asuransi perjalanan Singapura bernilai $143,2 juta tahun lalu dan diproyeksikan tumbuh 22,6% per tahun hingga 2030, menurut laporan dari Next Move Strategy Consulting.

Menurut survei Klook terhadap 2.500 responden dari Singapura, Malaysia, Filipina, Hong Kong, dan Korea Selatan pada Februari 2024, Milenial dan Gen Z yang menghadapi risiko perjalanan lebih tinggi mencari asuransi yang tidak hanya berfokus pada keamanan.

Banyak wisatawan, khususnya warga Singapura (30%), Hong Kong (36%), Malaysia (37%), dan Filipina (36%), membeli asuransi hanya beberapa hari sebelum keberangkatan, dan sekitar sepertiga dari mereka menginginkan proses pembelian asuransi yang menyenangkan.

Bagi Milenial dan Gen Z, kenyamanan dan fleksibilitas sangat penting, dengan 75% dari mereka lebih memilih memesan penerbangan, akomodasi, dan asuransi dalam satu platform.

Asuransi perjalanan per jam dari Income Insurance memungkinkan wisatawan menyesuaikan perlindungan mereka sesuai dengan perubahan rencana perjalanan. Konsep ini terinspirasi dari sistem parkir per jam di Singapura, di mana nasabah dapat memperpanjang atau mempersingkat waktu parkir sesuai kebutuhan, kata Chua.

Jika wisatawan memutuskan untuk memperpanjang perjalanan, mereka dapat dengan mudah menambah perlindungan asuransi per jam. Sebaliknya, jika perjalanan dipersingkat, mereka tidak perlu membayar jam asuransi yang sebelumnya direncanakan.

Tersedia secara eksklusif melalui aplikasi seluler Income Insurance, proses pembelian dan penyesuaian perlindungan menjadi lebih mudah bagi wisatawan yang sangat bergantung pada ponsel untuk aktivitas sehari-hari. "Ini menjadi sangat relevan karena Milenial menggunakan ponsel mereka sebagai sumber utama untuk berbagai keperluan harian," ujar Chua.

Karena asuransi perjalanan sering kali bukan prioritas bagi wisatawan yang merencanakan perjalanan di menit-menit terakhir, Income Insurance memungkinkan mereka membeli asuransi hingga delapan jam setelah meninggalkan Singapura. Fitur ini, yang pertama di industri, memastikan bahwa bahkan wisatawan yang paling lupa sekalipun tetap mendapatkan perlindungan.

Sementara itu, Chua menyatakan bahwa teknologi yang kemungkinan besar akan membentuk industri asuransi perjalanan di masa depan mencakup kecerdasan buatan (AI) dan hyper-personalization.

"AI memainkan peran besar dalam mengelola proses klaim kami, memungkinkan investigasi yang lebih menyeluruh melalui AI," katanya. Dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan mengenai pola perjalanan pelanggan, AI juga akan memungkinkan perusahaan asuransi menawarkan paket asuransi yang sangat dipersonalisasi.

($1.00 = S$1.33)
 

Follow the link s for more news on