Upgrade AI oleh Zurich Indonesia mempercepat polis kendaraan
AI menyederhanakan penilaian dan memungkinkan bisnis P&C perusahaan asuransi mengalami pertumbuhan GWP sebesar 20% yang luar biasa selama Q1 2023.
Zurich Indonesia telah mengambil langkah berani untuk meningkatkan proses penilaian kendaraan mereka dengan menerapkan Artificial Intelligence (AI). Melalui teknologi baru ini, metode survei manual konvensional untuk mobil bekas dan kendaraan baru mendapatkan peningkatan yang sangat dibutuhkan, menjanjikan peningkatan efisiensi dan akurasi.
Dalam wawancara dengan Insurance Asia, Edhi Tjahja Negara, direktur utama Zurich Indonesia, mengakui bahwa survei manual rentan terhadap tantangan seperti waktu, akurasi data, dan kesalahan manusia. Bantuan AI mengatasi hal ini dan mempercepat proses evaluasi.
“Satu hal yang kami pahami dari kebutuhan nasabah adalah akurasi data dan penyederhanaan proses. Kami melihat peluang dalam langkah survey kendaraan untuk mengeluarkan kebijakan dan bermitra dengan CamCom, sebuah perusahaan penyedia teknologi berbasis AI," katanya.
Dengan AI sebagai inti dari sistem penilaian mereka, Zurich Indonesia bertujuan untuk menetapkan standar industri baru, memberikan penerbitan polis yang lebih cepat dan andal bagi nasabah mereka yang berharga.
Edhi menjelaskan, karena proses survei dapat dilakukan secara otomatis oleh agen dan surveyor, proses yang disederhanakan memungkinkan laporan pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat.
“Hal ini memungkinkan kami untuk menentukan nilai perlindungan yang sesuai, lebih cepat, akurat, dan mengurangi kesalahan manusia. Nasabah juga bisa mendapatkan polis asuransi pada hari yang sama,” katanya.
Hal ini juga akan berdampak positif pada kinerja perusahaan. Melalui layanan yang lebih baik dan lebih cepat secara real-time kepada nasabah. “Kebijakan bisa lebih cepat dikeluarkan yang berujung pada perbaikan bisnis,” katanya.
Kontribusi asuransi kendaraan
Asuransi kendaraan sangat penting untuk bisnis properti dan kecelakaan (P&C) Zurich. Produk ini menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi bruto dan pertumbuhan perusahaan.
Lebih lanjut, dengan melihat GWP asuransi umum Indonesia pada 2022 yang tumbuh 15,3% year-on-year (YoY) di mana kontributor terbesar kedua berasal dari asuransi kendaraan.
“Kami juga yakin masih ada potensi asuransi kendaraan, karena penjualan kendaraan roda empat masih tumbuh sehingga masih banyak pengendara yang akan mendapatkan manfaat dari perlindungan asuransi,” kata Edhi.
Potensi dan tantangan
AI terbukti bermanfaat dalam berbagai hal, mulai dari membaca formulir secara otomatis dan menggunakan model bahasa besar (AI large language model), hingga penggunaan untuk menghitung risiko dan memahami nasabah dengan lebih baik.
“Saat ini, fokus kami adalah menerapkan alat AI ini dalam survei asuransi kendaraan kami dan kami dan kami berencana untuk memperluasnya untuk aktivitas nasabah di masa mendatang,” kata Edhi.
Namun, proses ini masih menghadapi tantangan, khususnya dalam hal integrasi dengan layanan dan sistem TI. “Kami percaya bahwa AI bekerja paling baik bersama dengan keahlian manusia,” tegasnya.
Sementara itu, perusahaan mengakui pentingnya keamanan data dalam hal ini.
“Sangat penting bahwa data nasabah dan perusahaan selalu aman dan terlindungi, jadi jika kami mempertimbangkan penggunaan model bahasa besar (AI large language model), ini harus tetap berada dalam domain pribadi dengan pemantauan dan kontrol yang ketat. Sebagai sebuah perusahaan, kami sedang mengembangkan kerangka jaminan untuk digunakan dengan AI,” katanya.
Tantangan kedua terletak pada proses adaptasi karyawan perusahaan. “Seiring dengan pengenalan teknologi dan perkembangan baru, kami memberikan pelatihan berkelanjutan kepada agen, surveyor, dan karyawan internal kami sebelum pengenalan alat ini. Kami akan terus mensosialisasikan inovasi teknologi baru kepada nasabah yang akan memberikan nilai tambah,” jelasnya.
Sejauh ini, Zurich Indonesia telah melayani lebih dari 3,5 juta nasabah. Pada Q1 2023, bisnis P&C mencatatkan pertumbuhan sebanyak 100.000 nasabah dengan pertumbuhan premi bruto (GWP) sebesar 20%.
“Kami berharap fokus kami pada nasabah dan terus berinovasi akan melanjutkan kesuksesan kami di sisa tahun ini,” kata Edhi.