, Indonesia
933 views

Bagaimana Qoala memangkas masa tunggu penerbitan polis menjadi hanya satu jam

Biasanya, dibutuhkan waktu hingga 14 hari untuk memproses polis asuransi.

Kebanyakan perusahaan di sektor ini masih melakukan proses yang rumit dan manual untuk melayani pelanggannya. Hal ini memakan waktu setidaknya tujuh sampai 14 hari. Sebuah perusahaan insurtech, bernama Qoala, baru-baru ini memperkenalkan teknologi yang dapat memangkas masa tunggu penerbitan polis asuransi menjadi hanya satu jam.

Qoala mulai menggunakan artificial intelligence (AI) di platformnya pada tahun 2020, dua tahun setelah mereka beroperasi.

“AI telah membantu Qoala dalam menggunakan solusi optical character recognition (OCR) untuk mengotomatisasi pemeriksaan identitas sebelum melanjutkan ke proses pendaftaran berikutnya,” kata Founder dan CEO Qoala, Harshet Lunani dalam wawancara eksklusif dengan Insurance Asia.

Ini juga dapat mempercepat validasi data, yang menurut Harshet, mengurangi prosedur yang rumit antara perusahaan asuransi dan klien.

“Qoala OCR membantu mengekstrak data dari dokumen yang diunggah seperti KTP dan SIM. Ini sangat meningkatkan efisiensi kami dalam mengekstraksi data yang diperlukan untuk penerbitan polis tersebut,” kata Harshet.

Terkait proses klaim, platform Qoala membantu dalam menilai objek yang akan diasuransikan. Misalnya, ketika pelanggan ingin mengajukan klaim atas smartphone yang rusak, teknologi Qoala akan menilai terlebih dahulu apakah benar-benar ada kerusakan, seperti layar yang retak. Informasi ini kemudian diserahkan kepada penjamin atau penanggung. Setelah dipastikan bahwa nomor identifikasi smartphone yang diasuransikan atau IMEI cocok, klaim akan disetujui.

Qoala juga memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengirim polis elektronik kepada pelanggan mereka baik melalui email atau WhatsApp dan saluran lainnya.

“Peran teknologi difokuskan untuk memberikan lebih banyak kemudahan, transparansi, dan kesempatan untuk memahami asuransi dengan lebih baik tanpa membuat nasabah merasa ditipu,” kata Harshet.

Fokus pada individu

Selama dua tahun terakhir, Harshet mengungkapkan bahwa Qoala telah tumbuh sekitar 30 kali lipat dalam bisnis dan pendapatan. Qoala juga merupakan perusahaan insurtech pertama yang hadir di empat negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Total tenaga penjualan dan mitra bisnis yang terdaftar di Qoala juga meningkat tajam, dengan lebih dari 50 ribu pemasar. Platformnya, yang digunakan oleh sekitar 50 perusahaan, adalah tempat mereka dapat menjual asuransi sambil mengelola layanan pra-penjualan dan pasca-penjualan. Qoala juga menyediakan beberapa inovasi produk asuransi mikro melalui kerjasama dengan Traveloka, Redbus, DANA, JD.ID, Shopee, Kredivo, Investree, dan lainnya.

Harshet percaya bahwa pertumbuhan Qoala berakar pada strateginya untuk menargetkan ruang asuransi ritel. Individu, jika dibandingkan dengan korporasi, lebih menuntut kemudahan dan kenyamanan akses.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.

AM Best: PT Asuransi Tugu Pratama mempertahankan kinerja operasional yang kuat

Perusahaan asuransi Indonesia ini diperkirakan akan memiliki underwriting yang volatile dalam jangka pendek hingga menengah.

Memimpin dan tertinggal: perjalanan AI yang penuh konflik di asuransi Asia Pasifik pada 2024

Meskipun investasi AI mencapai 23,93% dari total pasar, 41% perusahaan di Asia Pasifik masih bergantung pada teknologi yang ketinggalan zaman, menghambat efisiensi dan skalabilitas.

Manulife Investment, mitra Indonesia untuk pembangunan infrastruktur

Terdapat permintaan yang meningkat untuk properti logistik karena pasar e-commerce Indonesia tumbuh dengan cepat.

Asuransi melonjak berkat lonjakan wisatawan Hong Kong

CEO Jim Qin dari Zurich Insurance menyatakan tren liburan yang panjang pada warga Hong Kong di 2023, meningkatkan penjualan asuransi perjalanan.