, Indonesia
908 views
FWD Max illustration

FWD Insurance Indonesia menyediakan produk unggulan yang customer-friendly

Melalui pendekatan inovatif, perusahaan asuransi ini mencapai premi bersih sebesar IDR1,88t (US$124,7 juta) pada 2022.

FWD Insurance berupaya menjangkau basis nasabah yang lebih luas dengan menghadirkan proposisi produk yang menonjolkan komunikasi yang sederhana dan mudah dipahami sehingga nasabah dapat lebih memahami produk dan manfaat yang ditawarkan. Salah satu contohnya adalah FWD Critical First Protection, yang disampaikan secara digital dan menyertakan ilustrasi penawaran penjualan kepada nasabah.

Di Indonesia, penetrasi asuransi dan dana yang ditanamkan di industri asuransi dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah. Catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan penetrasi asuransi pada 2022 hanya sebesar 1%, turun dari capaian tahun sebelumnya sebesar 1,2%.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang asuransi dianggap sebagai salah satu faktor utama penyebab tantangan ini.

Menanggapi hal tersebut, FWD Insurance fokus melakukan inovasi produk yang memudahkan nasabah. “Kami ingin menjawab tantangan ini dengan memberikan pengalaman pelanggan yang cepat dan mudah melalui Point of Sales (PoS) digital, layanan yang berfokus pada pelanggan, dan alat keterlibatan,” kata Desy Natalia Widjaya, Direktur dan Pjs. Direktur Utama FWD Insurance Indonesia, dalam sebuah wawancara dengan Insurance Asia.

“Kami juga berupaya menghadirkan produk-produk yang inovatif dan komprehensif melalui berbagai jalur distribusi,” tambahnya.

Perusahaan asuransi itu juga mengakui tren pergeseran produk asuransi tradisional.

Data AAJI Q1/2023 menunjukkan kontribusi produk asuransi tradisional terhadap Annualized Premium Equivalent (APE) meningkat menjadi 76% dari 64% pada periode sebelumnya.

“Perubahan bauran produk tradisional dengan fokus pada proteksi sangat terlihat di antara perusahaan-perusahaan besar di industri asuransi jiwa, di mana mayoritas dari 10 besar perusahaan asuransi jiwa sudah memiliki lebih dari 50% bauran bisnis baru dari produk tradisional,” katanya.

Produk unggulan

Di 2022, FWD Insurance meluncurkan produk andalannya, FWD Critical First Protection, yang merupakan asuransi tradisional yang menawarkan perlindungan komprehensif yang mencakup perlindungan jiwa, kesehatan, dan kecelakaan.

Asuransi ini memberikan perlindungan atas diagnosis tiga penyakit kritis utama, perawatan rumah sakit, kecelakaan, cacat tetap total, dan kematian.

Manfaat yang ditawarkannya mencapai 200% dari uang pertanggungan dengan keuntungan tambahan pembebasan premi dan pilihan jangka waktu asuransi hingga usia 100 tahun. Keunggulannya meliputi jangka waktu asuransi yang fleksibel selama 65, 75, dan 100 tahun.

Produk ini menghentikan pembayaran premi setelah 50% dari uang pertanggungan dibayarkan dan menanggung klaim atas kondisi kritis yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan, tidak terbatas pada penyakit tertentu.

Selain itu, nasabah tidak perlu khawatir jika tidak pernah mengajukan klaim, karena premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan 100%. Premi untuk produk ini cukup terjangkau, mulai dari Rp300.000 (US$19,86).

Nasabah FWD Critical First Protection juga dapat memanfaatkan program FWD Care Recovery Plan, yang menyediakan layanan dukungan pasca-klaim oleh para profesional yang menawarkan pemulihan fisik dan mental yang beragam mulai dari layanan konseling mental hingga bantuan perawatan di rumah yang dapat digunakan oleh nasabah dan anggota keluarganya tanpa biaya.

Sebelum meluncurkan produk andalannya, perseroan melakukan survei terhadap sentimen dan ekspektasi masyarakat terhadap produk asuransi penyakit kritis saat ini. Hasil survei ini menjadi dasar untuk merancang FWD Critical First Protection.

“Salah satu hasil survei menyatakan bahwa umumnya produk perlindungan terhadap penyakit kritis memiliki penjelasan manfaat dengan berbagai istilah yang sulit dipahami oleh konsumen sehingga enggan untuk memilikinya,” kata Desy.

Berbagai saluran distribusi

Untuk menjamin kenyamanan nasabah, FWD Insurance menjadikan produk andalannya dapat diakses melalui kanal digital. Maka mereka memperkenalkan aplikasi FWD SMART yang memungkinkan agen asuransi membuat ilustrasi dan penawaran kepada nasabah.

Selain itu, mereka menawarkan Pintr, aplikasi pembelajaran dan pelatihan, serta Iris, asisten suara digital pribadi yang menawarkan informasi terkini untuk memantau aktivitas dan bisnis.

Semua ini dapat diakses dan digunakan oleh agen asuransi FWD Insurance. Hingga kuartal pertama tahun ini, Iris telah menjangkau lebih dari 6.000 agen.

Bagi nasabah yang ingin mengakses langsung produk asuransi FWD, dapat mengunduh aplikasi FWD Max untuk melihat manfaat polis, mengajukan klaim, dan mendapatkan berbagai promo saat membeli produk asuransi.

Dengan produk dan jalur distribusi yang inovatif, FWD Insurance meraih pendapatan premi bersih sebesar Rp1,88 triliun (US$124,7 juta) dalam laporan keuangan teraudit yang sudah dipublikasi.

Klaim dan tunjangan yang dibayarkan selama periode tersebut berjumlah Rp718,5 miliar (US$47,6 juta) dan rasio solvabilitas sebesar 362% melampaui target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan sebesar 120%.

“Kami bercita-cita untuk terus berkembang sebagai perusahaan asuransi jiwa dengan visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi,” kata Desy.

CEO mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat fokus pada pertumbuhan di tengah regulasi baru

Sementara pasar menuju pertumbuhan, regulasi baru mempersempit keberadaan perusahaan asuransi.

Asei dan Seoul Guarantee teken MoU

Kerja sama ini bertujuan memperkuat jaminan dan asuransi kredit di Indonesia.

Fintech Indonesia melindungi 200.000 nasabah melalui kolaborasi Qoala & Sompo

JULO Protect Plus adalah perlindungan asuransi pertama yang embedded dalam solusi kartu kredit virtualnya.

bolttech, HAVA.id bermitra untuk perlindungan perangkat UKM

UKM  Indonesia juga dapat menikmati garansi perangkat tambahan selama 12 bulan.

Bagaimana Grandtag memberikan keamanan bagi orang terkaya di Asia

CEO regional Grandtag Financial mengungkap bagaimana 'asuransi jiwa jumbo' menarik UHNWI di Asia.

Asuransi Cina menganggap bijaksana untuk beralih ke investasi alternatif

Analisis melihat regulasi baru mendorong pergeseran konservatif saat asuransi mencari stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.

Indonesia mempertimbangkan wajib asuransi TPL

Langkah ini didorong oleh meningkatnya jumlah kecelakaan di jalan raya.

Risiko reasuransi meningkat di Tokio Marine Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi umum kecil di Indonesia, TMI memiliki pangsa pasar sebesar 2,1%.

Apakah ‘Londonisasi’ baik untuk pasar asuransi M&A Asia?

Para ahli industri membedah tingkat penggunaan yang rendah di wilayah ini untuk asuransi M&A meskipun semakin banyak pemain industri yang masuk ke arena ini.

Asuransi jiwa Indonesia akan mencapai $12,1 miliar GWP pada 2028

Asuransi endowment diperkirakan akan menurun sebesar 7,0% pada 2024.