In Focus

Terhubung ke target pengurangan emisi 80% Singapura, kendaraan listrik membawa kemajuan dan risiko baru bagi pengemudi.

Di Singapura, pergeseran fokus ke kesehatan menyoroti kebutuhan perusahaan asuransi menutup kesenjangan perlindungan yang tidak berubah dalam 5 tahun terakhir.

Kenaikan MCR bagi perusahaan asuransi diperkirakan akan mendorong aktivitas merger dan akuisisi (M&A).

Data baru menunjukkan bahwa generasi muda lebih antusias dalam berinvestasi dibanding generasi tua.

Para analis telah menyebutkan lima risiko yang akan dihadapi sektor asuransi di Asia dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus pada nasabah, update kemampuan, dan humanisasi penawaran asuransi dapat membuat perbedaan, menurut CEO Etiqa.

Para analis mengatakan investasi memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan asuransi, terutama di Singapura dan Cina.

CEO grup Singlife itu membicarakan pasar asuransi yang kompleks di Singapura serta tantangannya di era digital.

Pengadopsian IFRS 17 dipandang akan meningkatkan wawasan terhadap margin dan cadangan, meningkatkan motivasi untuk profitabilitas jangka panjang, serta meningkatkan keterbandingan global bagi perusahaan asuransi.

Para ahli membagikan realitas efisiensi biaya sembari meminimalkan kesenjangan perlindungan.

Insurtech ini mengincar ekspansi di Asia, memanfaatkan hubungan simbiotik antara asuransi digital dan tradisional untuk menyusun kebijakan yang sesuai untuk pasar yang beragam.

Perusahaan asuransi asal Singapura ini menekankan peran kepatuhan terhadap keberlanjutan di antara perusahaan asuransi meskipun investasi berkelanjutan menghadapi masalah pasokan dan permintaan.

Pendekatannya yang berpusat pada nasabah menghasilkan 60% nasabah non-captive.

Platform daring ini mempromosikan literasi keuangan dan kemitraan strategis, yang selaras dengan agenda asuransi pemerintah.

Prasanta Roy dari Tune Protect menangani digitalisasi dan mengatasi tantangan regulasi untuk layanan yang efisien, terukur, dan aman di Insurance Asia Forum 2023.

Melalui pendekatan inovatif, perusahaan asuransi ini mencapai premi bersih sebesar IDR1,88t (US$124,7 juta) pada 2022.